
bangik
Dialek AArti dalam Bahasa Indonesia
enak, senang, nyenyak
Contoh Penggunaan
Berikut ini beberapa contoh pengguna kata 'enak, senang, nyenyak' dalam kalimat awalan, tengah dan akhiran:
Bangik menong di pekon ngeguwai hughik damai.
Betah tinggal di desa membuat hidup damai.
Bangik anak-anak bugughau di duwagha.
Betah anak-anak bermain di halaman.
Bangik di lamban kipak cuwaca bughak.
Betah di rumah meskipun cuaca buruk.
Beliyau ghasa bangik menong di lamban andung.
Ia merasa betah tinggal di rumah nenek.
Tiyan bangik kipak tempatno biyasa.
Mereka betah meskipun tempatnya sederhana.
Aku mawat bisa lama-lama sebab mawat bangik.
Aku tidak bisa lama-lama karena tidak betah.
Andung ngeguwai keadaan lamban jadi bangik.
Nenek membuat suasana rumah jadi betah.
Kani`an ajo bangat bangik sekali.
Makanan ini sangat enak sekali.
Bangik ghasano ki dimenganken jama kan.
Enak rasanya jika dimakan dengan nasi.
Iwa suwah ajo bangik banget.
Ikan bakar ini enak banget.
Kani`an bangik teghus teghusan ngegughah ilui.
Makanan enak selalu menggugah selera.
Beliyau ngebangiki menganno sai bangik.
Ia menikmati makanannya yang enak.
Ghasa bangik heno ayal baka dilupaken.
Rasa enak itu sulit untuk dilupakan.
Segala jelema sepakat ki kani`an ajo bangik.
Semua orang setuju kalau makanan ini enak.
Cocok.
Sesuai
Rangkuman
Bahasa lampungnya enak, senang, nyenyak adalah bangik
-
bangik merupakan sebuah kosakata dalam bahasa Lampung yang berasal dari Dialek A
- Kata bangik masuk kedalam dalam bahasa Lampung Dialek A
Tim Editor