pattern

bista

Dialek A

Arti dalam Bahasa Indonesia

bahas, bincang, ungkit

Contoh Penggunaan

Berikut ini beberapa contoh pengguna kata 'bahas, bincang, ungkit' dalam kalimat awalan, tengah dan akhiran:

1

Kami ngebahas rencana proyek.

Kami membahas rencana proyek.

2

Mereka ngebahas isi dokumen rahasia.

Mereka membahas isi dokumen rahasia.

3

Kami ngebahas masalah itu dengan lurah sekolah.

Kami membahas masalah itu dengan kepala sekolah.

4

Media ngebahas isu terbaru secara ngedalam.

Media membahas isu terbaru secara mendalam.

5

saya ngebahas buku itu dalam review.

Saya membahas buku itu dalam review.

6

ayah ngebahas keuangan keluarga ranjau ini.

Ayah membahas keuangan keluarga malam ini.

7

ayah dan ibu pas bincang serius.

Ayah dan ibu sedang bincang serius.

8

Mereka bincang soal jaman depan anaknno.

Mereka bincang soal masa depan anaknya.

9

saya suka bincang dengan teman lama.

Saya suka bincang dengan teman lama.

10

Guru dan siswa bincang tentang pelajaran.

Guru dan siswa bincang tentang pelajaran.

11

Kami bincang ringan sambil minum teh.

Kami bincang ringan sambil minum teh.

12

Mereka sering bincang di ruang tamu.

Mereka sering bincang di ruang tamu.

13

saya tidak gubris hinaan itu.

Saya tidak gubris hinaan itu.

14

Mereka cuek dan tidak gubris peringatan.

Mereka cuek dan tidak gubris peringatan.

15

ayah selalu gubris pendapat ibu.

Ayah selalu gubris pendapat ibu.

16

Siswa itu enggan gubris nasihat guru.

Siswa itu enggan gubris nasihat guru.

17

Kami gubris pesan dari atasan.

Kami gubris pesan dari atasan.

18

Dia tetap burjalan tanpa gubris siapa pun.

Dia tetap berjalan tanpa gubris siapa pun.

Rangkuman

  • Bahasa lampungnya bahas, bincang, ungkit adalah bista

  • bista merupakan sebuah kosakata dalam bahasa Lampung yang berasal dari Dialek A

  • Kata bista masuk kedalam dalam bahasa Lampung Dialek A

Tim Editor

WR

Penulis

Penulis

WR

Editor

Editor

Arti Kata bista dalam Dialek A - Kamus Lampung