pattern

biya

Dialek A

Arti dalam Bahasa Indonesia

perkakas

Contoh Penggunaan

Berikut ini beberapa contoh pengguna kata 'perkakas' dalam kalimat awalan, tengah dan akhiran:

1

Biya kughuk dikenaken pada baghang impor.

Bea masuk dikenakan pada barang impor.

2

Biya ekspor telah ditetopken ulah pekayinan.

Bea ekspor telah ditetapkan oleh pemerintah.

3

Biya biaya ngepeghiksa paket anjak luwah ngakngan.

Bea cukai memeriksa paket dari luar negeri.

4

Tugas ngehitung biya kighiman anjak luwah ngakngan.

Petugas menghitung bea kiriman dari luar negeri.

5

Tiyan ngebayagh biya baka baghang koleksi.

Mereka membayar bea untuk barang koleksi.

6

Sekam terkejut liyak jumlah biya tercawa.

Kami terkejut melihat jumlah bea tersebut.

7

Beliyau ngejamukan tanda pebayaghan biya.

Ia menyimpan bukti pembayaran bea.

8

Biaya ghukuk cakak bidang tahun.

Cukai rokok naik setiap tahun.

9

Biaya baghang impor haghus dibayagh kacap.

Cukai barang impor harus dibayar penuh.

10

Biaya adalah battuk udokan negagha.

Cukai adalah bentuk pungutan negara.

11

Kayinan ngekenaken biaya pada produk tertentu.

Pemerintah mengenakan cukai pada produk tertentu.

12

Beliyau basa ngeughus dokumen biaya.

Ia sedang mengurus dokumen cukai.

13

Pajok jama biaya beghes dibayaghken.

Pajak dan cukai sudah dibayarkan.

14

Segala baghang dikenai biaya.

Semua barang dikenai cukai.

Rangkuman

  • Bahasa lampungnya perkakas adalah biya

  • biya merupakan sebuah kosakata dalam bahasa Lampung yang berasal dari Dialek A

  • Kata biya masuk kedalam dalam bahasa Lampung Dialek A

Tim Editor

WR

Ivan Aveldo

Penulis

WR

Razqa Lathif Pradana

Editor