
kidang
Dialek AArti dalam Bahasa Indonesia
namun, tetapi, walau, jangan-jangan
Contoh Penggunaan
Berikut ini beberapa contoh pengguna kata 'namun, tetapi, walau, jangan-jangan' dalam kalimat awalan, tengah dan akhiran:
Kidang goh ghena ghimbol, hiya teghus teghusan bakkangken kala baka keluarga.
Kendati begitu sibuk, dia selalu meluangkan waktu untuk keluarga.
Kidang cuwaca bughak, sekam tetop lanjutken pelapahan.
Kendati cuaca buruk, kami tetap melanjutkan perjalanan.
Kidang beghes buya, sikam tetop keghja hingga beghes.
Kendati sudah lelah, saya tetap bekerja hingga selesai.
Kidang gangu hal, sekam tetop bisa ngebeghesken tugas jama betik.
Kendati ada masalah, kami tetap bisa menyelesaikan tugas dengan baik.
Sekam bakal tetop keghja keghas kidang gangu jamak halangan.
Kami akan tetap bekerja keras kendati ada banyak rintangan.
Kidang teghai deghas, acagha tetop bulapahan lancagh.
Kendati hujan deras, acara tetap berjalan lancar.
Kidang jamak lawanan, sekam besepok tetop optimis.
Kendati banyak tantangan, kami berusaha tetap optimis.
Cocok.
Sesuai
Rangkuman
Bahasa lampungnya namun, tetapi, walau, jangan-jangan adalah kidang
-
kidang merupakan sebuah kosakata dalam bahasa Lampung yang berasal dari Dialek A
- Kata kidang masuk kedalam dalam bahasa Lampung Dialek A
Tim Editor