pattern

kidang

Dialek A

Arti dalam Bahasa Indonesia

namun, tetapi, walau, jangan-jangan

Contoh Penggunaan

Berikut ini beberapa contoh pengguna kata 'namun, tetapi, walau, jangan-jangan' dalam kalimat awalan, tengah dan akhiran:

1

Kidang goh ghena ghimbol, hiya teghus teghusan bakkangken kala baka keluarga.

Kendati begitu sibuk, dia selalu meluangkan waktu untuk keluarga.

2

Kidang cuwaca bughak, sekam tetop lanjutken pelapahan.

Kendati cuaca buruk, kami tetap melanjutkan perjalanan.

3

Kidang beghes buya, sikam tetop keghja hingga beghes.

Kendati sudah lelah, saya tetap bekerja hingga selesai.

4

Kidang gangu hal, sekam tetop bisa ngebeghesken tugas jama betik.

Kendati ada masalah, kami tetap bisa menyelesaikan tugas dengan baik.

5

Sekam bakal tetop keghja keghas kidang gangu jamak halangan.

Kami akan tetap bekerja keras kendati ada banyak rintangan.

6

Kidang teghai deghas, acagha tetop bulapahan lancagh.

Kendati hujan deras, acara tetap berjalan lancar.

7

Kidang jamak lawanan, sekam besepok tetop optimis.

Kendati banyak tantangan, kami berusaha tetap optimis.

8

Cocok.

Sesuai

Rangkuman

  • Bahasa lampungnya namun, tetapi, walau, jangan-jangan adalah kidang

  • kidang merupakan sebuah kosakata dalam bahasa Lampung yang berasal dari Dialek A

  • Kata kidang masuk kedalam dalam bahasa Lampung Dialek A

Tim Editor

WR

Ivan Aveldo

Penulis

WR

Razqa Lathif Pradana

Editor