mula

Ambang balangan heno terguwai anjak kayu jati.

Ambang pintu itu terbuat dari kayu jati.

Ambang batas kekelulusan beghes ditentuken.

Ambang batas kelulusan sudah ditentukan.

Ambang lambanno dicelaki motif ukegh.

Ambang rumahnya dihiasi motif ukir.

Hiya beghes di ambang pegat haghopan.

Dia sudah di ambang putus asa.

Usahaan bugangu di ambang keghubuhan.

Perusahaan berada di ambang kebangkrutan.

Tiyan megihu di ambang.

Mereka berdiri di ambang.

Beliyau ngeketuk balangan di ambang.

Ia mengetuk pintu di ambang.

Awal deghani beghes gangu sai injak.

Dini hari sudah ada yang bangun.

Awal heno bangat ngison jama tenang.

Dini itu sangat sejuk dan tenang.

Pagi sai awal ngusung kedamaian.

Pagi yang dini membawa kedamaian.

Di awal deghani, keadaan pagun sepi.

Di dini hari, suasana masih sunyi.

Kala awal pagi bangat tenang.

Waktu dini pagi sangat tenang.

Pada awal deghani, awang pagun manom.

Pada dini hari, langit masih gelap.

Awal deghani adalah kala sai paling tenang.

Dini hari adalah waktu yang paling tenang.

Cocok.

Sesuai

Mula sikam ghasa lebih betik seghadu ngedengisno.

Justru saya merasa lebih baik setelah mendengarnya.

Mula, kepegatan heno ngusung hasil sai positif.

Justru, keputusan itu membawa hasil yang positif.

Mula jama keayalan heno, beliyau ngejadi lebih anggogh.

Justru dengan kesulitan itu, ia menjadi lebih kuat.

Mula hiya sai haghus ngeakuk kepegatan, sebab hiya lebih kenal.

Justru dia yang harus mengambil keputusan, karena dia lebih tahu.

Hasilno mula kelippagh ekspektasi sekam.

Hasilnya justru melebihi ekspektasi kami.

Mula bebuwat cepot sai ngeguwai pebidaan balak.

Justru tindakan cepat yang membuat perbedaan besar.

Mula beliyau ghasa lebih bugaeghah seghadu ngedengis beghita heno.

Justru ia merasa lebih bersemangat setelah mendengar kabar itu.